woman empowerment

Senyap

Senyap adalah ketika pulsa kamu diam-diam raib. Berkali-kali tanpa kamu ketahui. Sampai suatu saat kamu menyadari bahwa pulsa kamu hilang.

Kemudian kamu melakukan pemantauan dengan ketat dalam satu periode. Hasilnya cukup mencengangkan. Bahwa selama ini pulsa sepuluh ribu akan hilang dalam hitungan hari walaupun kamu tidak melakukan aktivitas komunikasi (SMS atau telpon). Lalu kamu nol-kan pulsanya. Untuk beberapa waktu. Menunggu.  Isi lagi dengan nominal yang sedikit. Tanpa menunggu lama, pulsa langsung berkurang.

Lanjutkan membaca “Senyap”

woman empowerment

Selalu Ada Alasan untuk Kembali

Gg.  Melati, sebuah gang yang menyempil sebelah kanan Gerbang pintu tol Kopo. Di sana sebagian besar teman  SD saya tinggal. Memang, ketika teman-teman sebaya saya bersekolah di SD Utara, orang tua saya malah memasukan saya ke SD Selatan. Jadi weh, saya sering berangkat sendirian. Paling berpapasan dengan rombongan yang menuju ke utara.

Ada dari yang dari mereka bertanya-tanya mengapa memilih sekolah di Utara. Ada juga yang biasa saja. Merasa beda sendiri tentu saja. Untungnya wabah bully belum menginfeksi anak SD saat itu. Sekolah beda gak jadi masalah. Yang jadi masalah kalau tukang bandros gak jualan. Dunia jadi hampa.

Mulai kelas empat saya mulai menjajal Gg. Melati ini. Banyak tugas kelompok jadi sekalian menjelajah. Mencari teman satu ke teman yang lain. Nyamper si A terus ke si B dan seterusnya. Kondisi Gg. Melati seperti tipikal gang di Bandung. Di dalam gang ada gang. Semacam labirin. Jadi seru karena bisa menemukan banyak jalan menuju roma. Eh, jalan raya. Itung-itung mengaplikasikan ilmu mencari jejak.

Kelulusan adalah faktor utama saya putus dengan Gg. Melati. Kali ini saya melanjutkan sekolah ke Utara. Berkumpul dengan teman-teman dari satu lingkungan. Senang? Ah, tidak juga biasa saja. Merasa asing juga, karena saya satu-satunya dari SD Selatan yang melanjutkan ke SMP di utara. Sendiri lagi, meskipun ada beberapa teman dari lingkungan saya tapi saya tidak begitu akrab. Pengalaman kecil ini menjadi bekal buat saya, karena akhirnya menjadi beda dan sendiri sering saya alami.

Setelah beberapa lama,tiba-tiba saya bertemu dengan teman SD di jalan. Secara spontan, dia mengajak saya untuk menjelajah kembali Gg. Melati. Ajakan itu langsung saya Ok-kan. Sekalian mencari jejak teman-teman siapa tahu masih ada yang tinggal di sana. Napak tilas atau apa namanya.

Sekarang kelihatannya semakin sesak. Jalannya semakin mengecil. Shrinking world bukan untuk informasi dan trading  saja ternyata. Bangunan dan jalan pun rasanya semakin menyusut.

Selesai menjelajah dengan perasaan masih tidak menyangka saya merenung. Ternyata selalu ada alasan kita untuk sejenak kembali  ke masa lalu. Entah untuk mengenang atau mengingatkan.