Ada wacana, mulai bulan Oktober mendatang bis kota (Damri) di kota Bandung akan diisi oleh para penceramah. Wacana ini seakan tenggelam oleh isu rencana kenaikan harga rokok yang akan merengut kenikmatan berjuta penduduk Indonesia serta Mukidi. Nah, Bapak Mukidi ini saya kurang tahu, tapi fenomenal sekali.
Sebagai pengembangan dari Program magrib mengaji bertujuan dari pada melamun, main hp dan mengkhayal gak karuan, lebih baik mendengarkan ceramah. Begitu katanya.
Selama ini kalau saya naik bis kota biasanya suka diiringi lagu-lagu lawas. Seperti lagu-lagu ciptaan Pance Pondaag, Rinto Harahap yang dinyanyikan oleh Endang S. Taurina, Betharia Sonata, Nia Daniati, Tommy J.Pisa atau Julius Sitanggang. Kebayangkan merananya selama dalam perjalanan. Lagu-lagu penggalauan nasional yang membuat badan meriang.
Saya yakin deh, pemutaran lagu itu atas kesepakatan sopir dan kondektur. Mungkin lagu-lagu tersebut cocok untuk cooling down. Menentramkan emosi ketika menaklukan jalanan kota Bandung yang harus dengan kesabaran ekstra ekstra ekstra banget lah, pokoknya.
Lanjutkan membaca “Tausyiah Dalam Angkot”