Familie · Film

[The Fate and Furious] : Once again!

Alasan saya menjadi pengikut franchise film “The Fast and The Furious” itu cewek banget. Bukan tertarik karena mobilnya tapi pada karakter tokoh utama di film ini. Cewek banget pan?

Persis ketika perempuan ditanya alasan mengapa dia memilih pasangannya. Pasti alasannya seputar : “Karena si aa ini lebih dewasa lah, bertanggung jawab lah, perhatian lah, pengertian lah and the bray and the bray.

Beda jawabannya ketika cowok ditanya hal yang sama. Pasti jawabannya, “karena si Neng Cantik, kulitnya putih atau senyumnya manis. Karena langsing and so on, so on, so on, so oooon…”  sampai duta sampo beralih menjadi duta salep. Lanjutkan membaca “[The Fate and Furious] : Once again!”

woman empowerment

Happy April

Bulan April termasuk bulan yang spesial bagi kami karena Ada 3 orang yang berulang tahun di bulan ini. Mamah, Teh Endah dan Mila. Teh Endah dan Mila adalah ipar saya. Mereka berulang tahun tanggal 14, 1 dan 28 April.

Beruntungnya karena tanggal 14 April, tanggal ulang tahun Mamah bertepatan dengan libur nasional Jumat Agung. Jadi, sekalian saja kami merencanakan acara kumpul keluarga sekaligus sedikit kejutan untuk Mamah. Mengumpulkan anak cucu-nya.

Konsepnya sederhana tetapi pada kenyataannya mengumpulkan keluarga untuk satu kegiatan tidak mudah. Selalu saja ada yang berhalangan hadir. Meskipun dilihat dari posisi tanggal yang tidak tua-tua amat. Mungkin situasi dompet sudah tidak kondusif. Atau memang ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.

Intinya acara keluarga itu selalu menyisakan ketidaklengkapan. Eits, mungkin itu berlaku bagi saya saja deng, tidak bagi keluarga yang lainnya. Saya pernah curhat tentang rencana pembuatan potret keluarga yang hingga saat ini belum terlaksana. ‘Cost’-nya sangat mahal. Mahal sekali bagi saya, karena selalu menyisakan drama.

Acara kumpul-kumpul ini sendiri tidak memerlukan banyak biaya. Untuk kebutuhan konsumsi kami bergotong-royong. Kali ini menu yang dihadirkan adalah Nasi tumpeng.

Kami penganut old fashion untuk urusan tumpeng. Bukan tumpeng yang berupa nasi kuning tapi tumpeng dengan bumbu rempah dan jika kita bongkar akan ditemukan harta karun 😀 . Paha ayam, telur, kentang atau asin teri. Tumpeng ini disponsori oleh Ceu Yuli, anak Mamah nomor 2.

Jpeg
Tumpeng Jadul dan kawan-kawannya

Proses pembuatannya agak sedikit rumit dan menggunakan Seeng (alat masak yang terbuat dari tembaga. Nanti saya akan ceritakan soal seeng ini). Dimasaknya pun menggunakan kayu bakar di Hawu (semacam tungku). Rasanya tentu berbeda dengan tumpeng-tumpeng yang biasa dihias.

 

Jpeg
Nagasari dan cemilan lainnya.  

Nagasari dan cemilan lainnya bisa di dapat di toko kue terdekat. Jika kesulitan mendapat nagasari yang enak, gurih dan rasa pisangnya yang agak-agak asam dan manis boleh lah hubungi saya 😀 (gak maksud dagang tapinya). Nagasari ini adalah sumbangan Bu Neneng, anak tertua mamah. Selain kue nagasari, Bu Neneng menjual ayam potong harganya lebih murce daripada yang ada di pasar.

Untuk amunisi lainnya saya membuat cuanki. Siapa yang tidak kenal cuanki… ini mah makanan asimilasi yang sudah kahot dan banyak diedarkan oleh orang Garut. Tetapi sayangnya di Garut sendiri populasi Cuanki sangat jarang.

Jpeg
Sebagian peserta acara. Sebagiannya lagi sengaja tidak ikut dengan alasan agar kewibawaan di dunia media sosial tetap terjagat

Anak mamah ada enam dengan 10 cucu dan 2 cucu tambahan. Rata-rata sudah fase ABG meskipun ada yang masih balita tetapi mereka rajin memamah biak. Makanan harus selalu siap siaga.

Untuk menyuplai kebutuhan cuanki bagi peserta acara saya menyiapkan 50 butir bakso ukuran kurang lebih diameter 6 cm. 100 butir bakso diamater kurang lebih 3 cm. 50 buah siomay kering dan 40 buah cuanki kering. dengan perincian biaya sebagai berikut :

Bakso diameter 6 cm merk Bakso Semar : Rp. 25.0000 x 2 = 50.000

Bakso diameter 3 cm merk Bakso semar : Rp. 10.000 x 2 = 20.000

Cuanki kering : Rp. 6.000 x 2 = 12.000

Siomay kering : Rp. 4.000 x 2 = 8.000

Bawang Daun + Seledri = 3.000

Minyak Bakso = 4.000

Jpeg
Sebagian Bahan Baku Cuanki

Total Rp. 97.000,- Sekitar seratus ribu rupiah. Dan tidak lengkap kalau tidak ada kue ulang tahun.

Jpeg
Kue Ultahnya sumbangan dari Adik

Kue ulang tahunnya relatif. Mau beli di Harvest atau di tempat dengan harga yang terjangkau.

Menyiapkan pesta semi kejutan ini tidak memerlukan biaya cukup besar. Berkumpulnya seluruh anggota keluarga itu yang menjadi tidak ternilai. Tidak bisa dibayar.

Selamat ulang Tahun Mamah.