buku · Film

Karnadi Sang Ambisius

Semula saya pikir Karnadi adalah tokoh ciptaan yang terinspirasi oleh karakter Kabayan. Perkenalan saya dengan dua tokoh tersebut dijembatani oleh Kang Ibing. Seorang Legenda komedi dari tanah Pasundan yang memiliki nama lengkap Raden Aang Kusmayatna Kusiyana Samba Kurnia Kusumadinata. Di layar lebar, baik tokoh Karnadi maupun Kabayan pernah diperankan oleh beliau. Kedua tokoh digambarkan sebagai sosok yang lugu, kocak, cerdas, namun pemalas.

Lanjutkan membaca “Karnadi Sang Ambisius”
Film

MacGyver

Ngomongin kreativitas, ingatan saya langsung tertuju pada tokoh MacGyver.  Duuuh malu, jadi ketauan banget yaaa, saya anggota gank masa laluuuuuu. Bukan pemudi jaman Now….

MacGyver adalah tokoh serial yang tayang di Amerika-nya dari tahun 1985-1992. Di Indonesia masuk bersama booming TV Swasta. Kalau saya sendiri mulai ikutan nonton sejak parabola pabrik sebelah bocor. Kita jadi bisa nonton program TV luar sebebas-bebasnya. Setelah ketauan bocor dan ditutup. Ya, sudah nonton program tunggal lagi. Lanjutkan membaca “MacGyver”

Film · woman empowerment

YOWIS BEN : Ter-encep Nasional

Ketika pertama muncul potongan YoWis Ben pada saat nonton Dilan 1990. Saat itu saya sudah berniat untuk menontonnya. Saya berharap pas kemunculannya, kondisi saya sedang tidak huru-hara, jadi bisa meluangkan waktu untuk menonton.

Bukan genre komedi, alasan saya nonton film ini. Atau Kehadiran Brandon Salim (hehehehe…), saya penasaran apakah penggunaan bahasa daerah (Bahasa Jawa, dialek Jawa Timur please CMIIW) akan digunakan utuh. Setidaknya mendominasi dialog dari awal sampai akhir. Atau hanya mengadopsi logatnya saja. Seperti yang sudah-sudah. Sedangkan kontennya tetap bahasa nasional. Lanjutkan membaca “YOWIS BEN : Ter-encep Nasional”

Film · woman empowerment

[Festival Film Bandung] : Harapan dan Berharap

Jika warga Bandung bangga dengan kotanya. Itu bukan hal yang aneh. Ada kuliner, fashion. Spot-spot instagramable. Dan ada satu hal yang tidak dimiliki kota lain selain di Bandung . Yang menjadi kebanggaan warga Bandung, yakni FFB alias Festival Film Bandung. (CMIIW, sejauh ini saya hanya tahu Bandung yang punya Festival Film, jika kota lain ada. Please let me know) .

Maka, ketika FFB yang ke-30 dihelat di Jakarta, beberapa kawan saya (termasuk mereka yang jarang-jarang menonton film nasional) langsung protes. Lanjutkan membaca “[Festival Film Bandung] : Harapan dan Berharap”

Film · woman empowerment

[Mars Met Venus] : Upaya dan Harapan #TeamMars

UPAYA

Permasalahan komunikasi antara laki-laki dan perempuan sangat ‘lucu’ untuk di-explore. Dua makhluk yang berbeda. Baik secara fisik maupun software. Laki-laki yang berpikir praktis berhadapan dengan kaum perempuan yang multitasking.

Mars Met Venus
Sumber foto : http://www.layar.id

Di mata perempuan, Seolah setiap laki-laki berkonspirasi untuk selalu membuat kesal. Kelakuannya kurang peka lah, kurang perhatian lah, serba kurang pokoknya.

Bagi laki-laki yang selalu salah (Yesss! Tentu saja 😀 ), mereka takjub dengan kekuatan perempuan yang sulit dimengerti. Misalnya, tanpa harus mengikuti kursus agen rahasia, para perempuan tahu kalau pasangannya sedang mengamati perempuan seksi yang sedang berpapasan.

Permasalahan komunikasi ini yang menjadi menu utama dalam Film Mars Met Venus. Lanjutkan membaca “[Mars Met Venus] : Upaya dan Harapan #TeamMars”

Familie · Film

[The Fate and Furious] : Once again!

Alasan saya menjadi pengikut franchise film “The Fast and The Furious” itu cewek banget. Bukan tertarik karena mobilnya tapi pada karakter tokoh utama di film ini. Cewek banget pan?

Persis ketika perempuan ditanya alasan mengapa dia memilih pasangannya. Pasti alasannya seputar : “Karena si aa ini lebih dewasa lah, bertanggung jawab lah, perhatian lah, pengertian lah and the bray and the bray.

Beda jawabannya ketika cowok ditanya hal yang sama. Pasti jawabannya, “karena si Neng Cantik, kulitnya putih atau senyumnya manis. Karena langsing and so on, so on, so on, so oooon…”  sampai duta sampo beralih menjadi duta salep. Lanjutkan membaca “[The Fate and Furious] : Once again!”

Film · woman empowerment

[IQRO] : Membaca Makna Tersirat dan Tersurat

Membaca menjadi persoalan yang tengah mengemuka akhir-akhir ini. Seiring dengan berita-berita palsu (“HOAX”). Akibat malas membaca kecepatan penyebaran berita bohong itu hampir menyaingi kecepatan cahaya. Padahal membaca bukan sekedar melafalkan simbol aksara menyatukan menjadi kata dan merangkaikan dalam bentuk kalimat. Membaca, melihat dan memahami isi yang tertulis. Baik itu yang tersurat maupun yang tersirat. Lanjutkan membaca “[IQRO] : Membaca Makna Tersirat dan Tersurat”

Film

[Cek Toko Sebelah] : …. adalah Keluarga

Salah satu kekuatan cerita baik itu film maupun buku adalah di mana salah satu tokoh dalam cerita tersebut mewakili probelamantika seseorang. Sehingga pembaca atau penonton merasa menjadi bagian dari kisah tersebut. Seolah-olah kisah sendiri yang sedang dituturkan.

Diceritakan Koh Afuk yang memiliki dua orang anak, Yohan dan Erwin. Sebagai anak sulung Yohan (diperankan oleh Dion Wiyoko) sering mengecewakan Koh Afuk. Terlibat obat-obatan terlarang hingga mendekam di penjara. Bahkan pernikahan dengan Ayu (Andinia Wirasti)  tidak mendapat restu. Dari karir Yohan tidak ada yang bisa dibanggakan, malah sering kali masih menjadi beban Koh Afuk. Lanjutkan membaca “[Cek Toko Sebelah] : …. adalah Keluarga”

Film

[Dear Love] : Ketika Rasa Cinta Tetangga Lebih Indah dari Gebetan

Mari sejenak untuk meringankan beban pikiran dan melepaskan dari lini masa di sosial media yang akhir-akhir ini semakin horor 😀 … Mari sekarang kita ke bioskop dan menikmati film nasional yang ceritanya cukup membuat penasaran.

P_20161022_142001_BF.jpg

Cung siapa yang punya kisah-kasih dengan tetangga sebelah?? (*ngumpetin tangan). Kisah cinta dengan tetangga itu memang penuh intrik yang menarik. Sering kali membentuk barisan simpatisan tersendiri. Unik menurut saya mah, anti mainstream. Kalau LDR mah kan sudah biasa. Lanjutkan membaca “[Dear Love] : Ketika Rasa Cinta Tetangga Lebih Indah dari Gebetan”