woman empowerment

Medsos

Entah kenapa Facebook saya jadi rajin error. Bisa jadi dikarenaka saya tergiur dengan salah satu provider yang menawarkan paket gratis medsos (tertentu diantaranya Facebook), 11 situs populer serta BBM selama setahun. Bayangkan saja, hanya dengan 30 ribu rupiah saya bisa BBM-an, browsing 11 situs populer selama setahun (dapat 2,5G). Tiga bulan pertama sih sungguh tidak ada kendala, begitu menginjak bulan ke-4, mulai lah errorisme ini terjadi.

Salah satu ke-errorannya menimpa Facebook saya. Tampilan halaman Facebook saya gak bisa update, untungnya notifikasi masih bisa. Kadang menjengkelkan juga karena dianggap tidak gahool 😀 , tapi ada tapinya….

Semenjak kejadian Pilpres kemarin agak ngeri juga membaca-baca halaman facebook (juga medsos lain seperti twitter). Banyak yang men-share hal-hal yang menurut saya hanya menyebar kebencian dan kebenarannya diragukan. Lebih menggelikan lagi, berita-berita konyol itu langsung disambit dan dishare begitu saja. Sampai hari ini, saya tidak tertarik untuk membaca artikel yang judulnya di awali kata “TERUNGKAP”, “TERBUKTI” dan kalimat yang tak kalah provokatif lainnya. Kalaupun saya disuruh membaca (karena ada juga yang men-share langsung ke chat grup, komentar saya 1 : HOAX).

Saya akui saya sempat me-remove beberapa orang yang ‘terlaluuuu…’ (saya anggap terlalu) memprovokasi dan hanya menyebar-nyebar kebencian saja. Saya pikir setelah pilpres akan aman, ternyata oh ternyata saya salah. Malah menjadi-jadi, dan akhirnya setelah pilpres saya tidak hanya me-remove tapi memblokir. Sangat disayangkan. Untung saja terjadi di dunia maya, tidak di dunia nyata. Di kenyataan, saya masih senyam-senyum lalu melipit buat menghindar daripada saya diceramahi. Paling sial kalau sudah mengeluarkan jurus kultum (kukulutus tujuh menit). Di dunia maya sudah saya blocked tuh.

Sampai akhirnya kepikiran juga untuk rehat dari Facebook, malas juga baca status orang ngomel-ngomel dan mengeluh karena tidak bisa menerima kenyataan pilpres kemarin. Sepertinya keinginan saya itu di-acc langsung oleh Tuhan. Facebook error 😀 berkat provider yang menawarkan banyak gratisan. Always On. On Error maksudnya. Tapi saya belum berniat mengganti kartu tersebut,  walaupun error saya masih dapat notifikasi. Seperti misalnya share artikel dari #1minggu1cerita. Jadi tidak akan ketinggalan. Share artikel #1minggu1cerita tentunya lebih baik daripada hanya sekedar mengomel-ngomel tentang hal lalu ituuuu….. sekarang saatnya beraksi, untuk membuat negeri ini lebih baik. Iya kan?? kan iya.. yaaa…..

woman empowerment

It’s Happening di Bandung

Setelah trend selfie bersama tong sampah berlalu, warga Bandung sekarang sedang getol-getolnya mengunggah selfie di Alun-Alun Bandung. Hanya di Bandung orang bangga berfoto dengan tong sampah. Ini bukan fenomena,  ada penjelasan ilmiah mengenai ini 😀

Penampakan Alun-alun sekarang memang lain sehingga layak dijadikan kebanggaan. Serunya bermain di Alun-alun sekarang. Di depan Pendopo kita bisa ikutan antri naik Bandros keliling kota. Katanya sih, bukan orang Bandung kalau belum selfie-selfie di Alun-alun. Seperti tulisan di bawah ini (bagi yang tidak mengerti bahasa Sunda, silahkan ngacung…)

IMG_20150119_105756
diambil dari edaran yang beredar di BBM

Semoga saja buat yang muslim tidak sekedar selfie-selfie atau seru-seruan saja. Kalau ada panggilan Adzan jangan lupa ke mesjid Raya. Menunaikan Sholat tentunya bukan sekedar cuci muka :D.

Beberapa meter dari Alun-alun tepat nya di sekitar Ijan (menuju ke ITC) ada hal Happening lagi. Trend Batu Akik. Kabarnya tidak hanya melanda Bandung. Saya tidak tahu sampai radius mana trend Batu akik ini melanda. Apakah Hanya di Bandung saja, di Jawa Barat, satu pulau Jawa atau bahkan se-Nusantara.

trend di Bandung
trend di Bandung

Sebetulnya di Ijan (Masih bagian dari Jl. Otto Iskandardinata) sudah menjadi sentra kecil batu akik seingat saya. Tetapi dengan adanya gelombang trend yang sekarang, Ijan menjadi semakin penuh dengan para penjual batu akik. Kemarin saya malah melihat batuan mentah dalam potongan besar. Sayang saya gak bisa mengambil fotonya. Foto-foto yang saya ambil secara candid. Itu pun bagi mereka sudah merasa terganggu. Saking nge-trendnya sisi kanan kiri jalan dipenuhi penjual dan pembeli. Tidak tanggung-tanggung mesin gurinda mereka bawa dan hampir sebagian besar orang berjongkok sambil mengampelas batu akik. Jadi was-was juga nanti gunung-gunung bakalan rusak demi batuan ini.

Yang muda tidak mau ketinggalan juga
Yang muda tidak mau ketinggalan juga

Saya kurang tahu, penyebab trend ini. Ada yang bilang gara-gara Presiden Jokowi memberikan souvenir batu akik pada presiden Obama. Tapi saya sendiri berpikir sebagai effect dari penangkapan komedian yang mempunyai ciri khas memakai batu akik sebesar kura-kura di semua jarinya yang tersandung kasus narkoba di akhir tahun lalu.

Kalau boleh  curhat dikit 😀 , meskipun laki-laki yang memakai batu akik itu kekinian tapi menurut saya menggelikan. Mengapa bisa demikian?

Trend batu akik datang setelah trend miara burung mereda. Di tempat tinggal saya, banyak orang (laki-laki) yang tiba-tiba melihara burung saat itu. Seiring dengan deman twitter. Disana berkicau disini berkicau, dari balik penjara pun masih juga berkicau. Seperti burung yang dimasukkan ke dalam sangkar. Sebagai seorang penyayang binatang tentunya sangat menyesalkan melihat trend yang melibatkan hewan. Dipaksa-paksa bersiul. Memisahkan mereka dari angkasa, dari pohon-pohon. Seperti mengucilkan mereka dari habitatnya. Terus sering kali saya menyaksikan para laki-laki mengelilingi burung dalam sangkar dengan asap rokok mengepul. Kalau orang Sunda bilangnya “Pangedulan”. Bagaimana tidak, disaat yang sama istri-istri mereka mengais rejeki, mereka anteng berdiskusi bersama burung. Kalau sudah begini suka murang-maring sendiri melihatnya. Dan sekarang pun tidak jauh beda, ketika yang ditakdirkan jadi imam hanya ongkang-ongkang saja sambil melicinkan batu akik dengan gurinda atau kertas amplas, sang istri harus bersusah payah jadi buruh kasar. Gak adil rasanya.

Ada yang bilang trend-trend ini semacam “totonden” artinya kurang lebih pertanda. Misalnya jaman burung tadi, banyak orang berkicau sana-sini. Bahkan ketika dalam penjara mereka tetap berkicau. Saling membongkar satu sama lain. Membukakan aib masing-masing. Nah, kalau trend batu akik, kira-kira pertanda apa? Akan kah kita balik lagi ke jaman batu?

woman empowerment

Dalam Dua

Tuhan menciptakan dalam dua, saya akan selalu ingat tentang itu. Ada Siang ada malam, ada laki-laki ada perempuan, ada racun ada penawar, ada penyakit ada obat, ada api ada air. Ada musuh ada kawan. Ada materi dan anti materi  (ini yang terbaru), walaupun gak baru-baru amat sih, soalnya pernah disinggung dalam film Startek dimana kapalnya menggunakan energi anti materi. Lalu penemuan tentang anti materi atau partikel Tuhan dianugerahi hadiah nobel, entah tahun lalu atau 2 tahun lalu saya lupa lagi. Oh ya, di novel Dan Brown yang berjudul Angel and Demon, ngomongin pula soal anti materi ini.

Eh, jadi kepanjangan ngomong soal anti materi.

Dalam dua pasti akan ada perbedaan, tapi apakah perbedaan harus selalu menjadi pertengkaran? Ah, rasanya tidak demikian. Si akang  juga suka bilang, menikah pun karena perbedaan bukan karena persamaan. Kalau sama-sama kan menakutkan. Tapi betul juga mengapa harus fokus pada perbedaan karena beda justru bisa saling menguatkan.

Perbedaan ada bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk saling melengkapi kelebihan dan kekurangan, seperti matahari dan bulan.

woman empowerment

Hikayat Dompet

Mumpung masih suasana tahun baru, kali ini mau cerita tentang dompet yang selama ini menemani saya kemana-mana lebih dari satu dekade. Di akhir tahun kemarin akhirnya saya punya keberanian untuk mengganti dompet yang kondisinya sebetulnya tidak terlalu mengkhawatirkan. Masih layak pakaian walaupun orang lain yang melihatnya suka merasa iba (saya sih yakin seperti itu, karena secara tidak langsung mereka suka bertanya-tanya umur dompet).

Ketika teman-teman saya sudah bergonta-ganti dompet, saya tidak pernah tergoda mengganti dompet kesayangan ini (Which means saya adalah orang setia 😀 ).  Jika pergi dan mengharuskan memakai tas yang sesuai dengan kondisi kegiatan saya paling mengganti tasnya, sedang dompetnya tidak. Banyak orang yang menawari dompet. Dari mulai pembayaran tunai hingga di cicil berkali-kali, saya tetap tidak tergoda menggantikannya.

kondisi terakhir dompet
kondisi terakhir dompet
Kondisi terakhit dompet
Kondisi terakhit dompet

Bertahan lebih dari satu dekade tentunya sudah banyak suka dan duka dilewati bersama dompet ini. Di PHP, dikadalin (diskon 😀 ), berkelana bahkan gara-gara tempat slotnya yang semakin dower saya sempat kehilangan salah satu kartu. Sepertinya terjatuh, sehabis membayar di kasir mini market. Setelah info sana sini untuk membatalkan kartu, membuat kartu baru perlu satu minggu. Bank pemegang kartu yang hilang ini punya kebijakan serius dan berbeda dengan  bank yang hanya kurang dari setengah hari untuk penggantian kartu hilang atau tertelan mesin atm. Bikin saya sempat mengutuk juga sih, tapi mesti bagaimana? terpaksa ikut prosedur daripada gak bisa ngambil uang.

Keberanian saya yang lain soal dompet ini adalah, saya sekarang menggantiannya dengan dompet yang berukuran 20 x 15 x 4 cm. Cukup besar bukan? karena biasanya saya memilih dompet mungil (atau orang-orang menamainny dompet cowok). Saya sendiri sedikit terkejut dengan perubahan ini, tapi ingin rasanya mengambil hal-hal diluar kebiasaan.

Alasan lain mengapa dompet itu bertahan lebih satu dekade, kadang saya suka kepikiran membuang barang-barang yang sudah tidak dipakai. Banyak barang-barang yang sering kali harus dipikirkan untuk membuangnya. Baterai, barang elektronik, pampers hingga under wear. Saya sering kebingungan tentang ini. Baterai (batu batre) ada sebagian mengandung merkuri dan logam berat, jika dibuang sembarangan lalu meresap ke tanah dan air tanah terpapar limbah tadi. Under wear pun memiliki kadar kebingungan yang cukup lumayan untuk dipikirkan. Dari logis sampai mistis 😀

Ya, kadang-kadang itu yang saya alami jika membongkar-bongkar, khususnya pas liburan tahun baru. Suasana baru, pasti lah sampah hasil bersih-bersih kita volumenya tidak sedikit.

Anyway, ditengah kebingungan untuk membuang kamu kemana, izinkan saya mengucapkan terima  kasih atas jasanya pada kamu wahai sang dompet. Jasa mu tiada traaaaa….