woman empowerment

Merdeka! Bebaskan Hari Aktifmu. Lepaskan Belenggu Racun dari Tubuhmu

Agustus bulan kemerdekaan penuh perayaan. Banyak pertandingan dan perlombaan. Saya mau cerita perayaan tujuh belasan ala-ala warga Kecamatan Babakan Ciparay.

Seluruh rangkaian acara diumumkan satu bulan sebelumnya. Jadwal pertandingan ditempel di setiap warung. Khusus lomba, biasanya dilaksanakan pada hari H. Tepat tanggal 17 Agustus.

Di antara 3 cabang olahraga yang ditandingkan. Bola volley selalu menjadi tontonan favorit. Selalu berhasil menyedot para tukang dagang untuk menggelar dagangannya. Baik pada saat babak penyisihan maupun final. Warga akan datang bergerombol. Untuk belanja?? Ya, untuk nonton juga atuh. Jajan mah efek samping. Kaleeeem. Lanjutkan membaca “Merdeka! Bebaskan Hari Aktifmu. Lepaskan Belenggu Racun dari Tubuhmu”

woman empowerment

Rokok Harus Mahal dan Dibatasi

Hari Minggu dalam perjalanan menuju tempat aerobic, saya berpapasan dengan segerombolan dengan anak laki-laki. Taksiran saya mereka sekitar kelas 4 – 6 SD. Jadi sekitar umur 10 – 12 tahun. Dilihat dari pakaiannya sepertinya mereka hendak bermain bola. Tempat saya aerobik masal memang masih banyak lahan kosong yang sering dimanfaatkan untuk berolahraga pada akhir pekan.

Ada yang membawa tas ransel dan ada pula yang membawa bola. Tapi rupanya, pakaian itu hanya untuk mengecoh. Mereka tidak berolahraga sesuai pakaiannya tapi malah bergerombol di salah satu bangunan kosong dan merokok. Salah satu anak menyembunyikan sekotak rokok pada sakunya. Lalu membagikan satu persatu rokoknya. Lanjutkan membaca “Rokok Harus Mahal dan Dibatasi”

woman empowerment

Karena Kebaikan Orang

Di awal bulan Agustus ini, ada dua kejadian yang tidak lekas hilang dari ingatan saya. Setiap kali saya mengingatnya, masih sulit untuk dipercaya.

Hari Senin pagi, sudah diniatkan dari beberapa minggu lalu. Saya akan mengambil beberapa foto di trotoar. TKP-nya di Leuwi Panjang sambil nunggu jemputan datang. Ketika saya sedang fokus memotret tiba-tiba ada seorang Aa yang nawarin saya Ojek. Saya menolak tawaran itu. Dengan menjawab pendek “gak”.    Lanjutkan membaca “Karena Kebaikan Orang”

woman empowerment

Kembali bersama Natur

Menjelang akhir tahun kemarin, saya memutuskan untuk kuliah. Keinginan melanjutkan kuliah sebetulnya sudah sejak lama. Malah setiap tahun suka menyempil dalam resolusi. Tapi ya, begitulah. Selalu saja menemukan alasan untuk menunda. Uangnya belum cukuplah, nanti dipakai modal investasi dulu lah. Nanti setelah beres audit saja, sekarang nanggung. Bermacam-macam alasannya. Kalau dipikir-pikir lagi alasan menunda kuliah itu ada yang masuk akal ada juga yang akal-akalan saja. Lanjutkan membaca “Kembali bersama Natur”