woman empowerment

More in Less #BeraniLebih

Salah satu yang tersisa dari keriaan puncak Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Bandung tanggal 24 April lalu adalah gunungan sampah dan bermunculannya DPO para perusak fasilitas publik di medsos.
Semua yang melihat tentunya geram dengan kelakuan mereka. Ya, itu kan hasil kerja keras berbagai pihak. Terus biayanya uang kita juga, warga Bandung. Tapi koq tega banget.
Sekarang kita mengutuk pelakunya, ikut menyebarkan juga foto-foto DPO di medsos, tapi sadar gak pada saat hari H berlangsung dan ketika ikut terlibat keriaan di sana, kita ikut nyumbang sampah juga?
Soal sampah sepertinya hal sepele tapi sesungguhnya dampaknya besar sekali. Kita mengutuki banjir, mengutuki macet karena banjir padahal kita bagian dari penyebab musibah itu. Toh, alam kan sekedar merespon apa yang telah kita lakukan.
Menjadi manusia less sampah itu yang sedang saya lakukan. Karena cuma mengutuk tidak akan selesai masalahnya. Ini cara saya bersyukur karena Tuhan telah memberi banyak pada kita. Jadi kita harus menjaga dan merawatnya.
#BeraniLebih peduli pada lingkungan. Tegas pada diri sendiri agar tertib menyampah (menghasilkan sampah). #BeraniLebih berani untuk mengurangi sampah plastik. #BeraniLebih berani membawa lunchbox hanya untuk beli gorengan (harusnya included #BeraniLebih berani say no to gorengan :D. Semoga tahun depan). Percayalah membawa lunch box dan menyodorkan pada penjual makanan akan membawa sensasi sendiri ketika si Mang penjual bertanya atau pembeli lain di sekitar anda menatap dengan heran. Pastikan tombol #BeraniLebih dalam diri sudah di on kan. 😀

image
Ini lunch box yang selalu menemani. Kali ini sedikit gaya isinya muffin 😀

Membawa botol minum / tumbler sendiri dan no pada air kemasan. Mencari barang-barang kebutuhan ramah lingkungan tak kalah ‘menegangkan’ pula. Dan less kantong belanja atau kresek. Bawa tas kain kemana-mana buat jaga-jaga kalau kebelet belanja di jalan. Jangan benda, gedung, alat transportasi yang dilabeli ramah lingkungan. Paling penting itu kita manusianya sang pemegang kendali yang harus ramah lingkungan.

Less sampah but more action, agar bumi ini dapat di nikmati oleh anak cucu kita. Mewariskan bumi yang sudah menjadi haknya bukan mewariskan sampah.
We have more in less trash.

image
Berani lebih

Facebook : https://www.facebook.com/Bioeti_Yeni_Kurnia
Twitter: @bioeti

woman empowerment

Cerita meubel (Selamat Hari Bumi)

Bagaimana perjalanan meubel sampai ke rumah anda? Bagaimana cerita dibalik kursi yang mungkin sekarang anda duduki dengan nyaman sambil membaca tulisan ini.
Anda tinggal ke toko meubel, memilih furniture. Meja, kursi, lemari. Bayar lalu kita tinggal tunggu nanti pesuruh dari toko meubel akan mengantarkannya.
So simple… ya tentu saja. Seperti itu.
Habis perkara. Tapi tidak sesederhana itu bukan? Banyak hal menarik yang dari bisnis ini. Salah satunya, bagaimana bisa bertahan dengan bisnis ini?

Bisnis ini berbeda dengan bisnis fashion dan kuliner. Dua bisnis barusan akan bergerak dengan cepat. Kuliner karena pada dasarnya manusia itu selalu lapar. Dan fashion karena kita harus tampil gaya 😀 . Tentunya bukan semata karena ingin gaya. Perputaran bisnis fashion and food sangat cepat.
Lantas bagaimana dengan furniture/meubel karena perputarannya tidak secepat dua bisnis diatas.Tentunya orang akan membeli meubel tidak sesering seperti membeli baju dan makanan.

Minggu lalu saya mendapat hadiah buku dari first GA . Bukunya asyik, gak hanya ringan untuk dibawa kemana-mana (terdiri dari 174 hal + viii). Buat dibaca sambil nunggu antrian, dalam angkot gak akan bikin keberatan. Ringan fisiknya dengan gaya bahasa yang digunakan ringan juga tapi manfaatnya, full loaded deh.  Bahkan orang awam seperti saya pun bisa mengikuti. Gak ngawang-ngawang, gak sok ilmiah atau pake istilah yang ketika dibaca kita harus googling cari terjemahan dulu.
Judulnya Meubel Preneur diterbitkan oleh Grasindo. Penulisnya Manampin Girsang dibantu oleh Hendra Sipayung. Terbit bulan Maret Kemarin.

image
Ini penampakan bukunya

Di buku ini bukan hanya bercerita tentang suka duka om Manampin Girsang tentang membangun bisnis meubel dengan bendera PT GABE, tapi Om Manampin sekaligus sedang membagikan ilmunya.
Bagi yang sedang berbisnis meubel dan ingin mengembangkan bisnisnya, buku ini sangat cocok sekali. Di buku ini akan ditemukan tahapan-tahapan dari mulai faktor internal sampai external.
Seperti misalnya cara memanage karyawan, quality controling, hingga cara mengirim barang sampai keluar negeri pun (jenis perusahaan expedisi, lama pengiriman, cara pengiriman) dibahas dengan detail.

Tampilan web pun disinggung, begitu pun tips dan trick memasang display hingga negosiasi dengan konsumen. Malah ada klasifikasi buyer pula. Belajar mengenali calon pembeli. Ini penting.

Seperti yang tadi disebut, bukunya boleh ringan. Tapi kaya manfaat.

Dan ini satu hal yang menjawab penasaran saya selama ini dengan bisnis meubel.

Sudah barang tentu bahan baku meubel adalah kayu. Meskipun sekarang banyak ditemukan meja, kursi, lemari berbahan plastik tetapi dari segi penampilan tentu orang lebih banyak memilih berbahan baku kayu.
Meskipun plastik itu tidak bisa diurai, tidak akan busuk bukan berarti mereka tahan lama. Nyatanya meubel plastik lebih cepat rusak dan berakhir jadi sampah lebih cepat dibandingkan berbahan baku kayu. Itu hal lainnya mengapa bahan baku kayu tetap nomor satu.
Terus bagaimana dengan bisnis meubeul ini yang membutuhkan banyak kayu? Apakah mereka adalah biang penyusutan populasi pohon di negara ini?
Rasanya jadi gak nyaman juga kalau kita memiliki lemari atau tempat tidur keren dengan desain ala ratu Eropa tapi bahan bakunya berasal dari pohon yang tempatnya dilindungi. Bahkan dari pohon satu-satunya yang jika ditebang maka mata air di kawasan itu akan hilang.

Point ini sangat penting.
Dalam buku ini, di halaman 40, disana ditulis dalam ukuran font lebih besar. SANGAT MENYARANKAN UNTUK MENGHINDARI PEMBELIAN KAYU DIPASAR GELAP. Jangankan membeli ketemu pun harus dihindari. Nah lhoo… begitu straight aturan yang diterapkan untuk urusan bahan baku.
Dokumen-dokumennya harus lengkap sehingga jelas asal-usulnya. Gak boleh hasil illegal logging. Gak boleh hasil mencuri!!!

Nah, ini berarti kita sebagai konsumen juga jangan asal membeli. Harus pintar cari produsen meubel yang ramah pada lingkungan. Jangan sampai kita mengutuk banjir dan bencana alam lainnya, tapi justru kita adalah bagian dari penyebabnya.
Om Manampin sudah memberitahu harus jelas asal usul bahan baku, dalam buku ini Om Manampin menyebutkan Perum Perhutani memfasilitasi penyediaan bahan baku

Syukur-syukur PT GABE bisa mengadakan kegiatan penanaman pohon 😀 Gak hanya di Bali, tempat bisnis Om Manampin lahir. Tapi di seluruh nusantara ini. Manfaat pohon tiada akan habisnya kalau dibahas. Sebelum jadi kayu dan berubah bentuk jadi furnitur, pohon adalah penyedia oksigen, penyerap karbon, penangkal banjir dan seribu manfaat lainnya (nancepin brosur caleg :p)
Pohon untuk bumi. Apa jadinya planet ini tanpa pohon.
Mari kita sayangi planet ini.
Happy Earth day, everyone….

woman empowerment

Karena Kita Kebanyakan Makan Mie instan

Beberapa tempo lalu, bapak Mentan pernah melontarkan pernyataan, kalau konsumsi beras menurun karena masyarakat sekarang banyak mengkonsumsi mie instan.
Sontak, pernyaataan itu menimbulkan banyak status bernada ngomel-ngomel di halaman Facebook beberapa teman saya.
Teman saya ini, sejak tahun kemarin jadi sering ngomel-ngomel di halaman Facebook-nya. Yang dulu biasa-biasa gara-gara hajatan tahun kemarin jadi beringas, dan terus menerus ngomel. Kasihan juga sih, soalnya kalau dibaca-baca statusnya, kelihatan banget kalau hidupnya tidak tenang. Galau terus,  kebayang tekananan darahnya tinggi terus.
Any way balik lagi ke soal pernyataan pak Mentan tentang mie instan. Saya juga kurang setuju. Pasalnya banyak sekali ditemukan kalau makan mie sering kali dioplos pakai nasi. Jadi berkurangnya konsumsi nasi dimana?
Pak Mentan sepertinya kurang blusukan nih…
Di Bandung juga baru Senin kemarin, 30 Maret 2015 diberlakukan Senin tanpa nasi. Gak boleh makan nasi tapi bisa diganti bandros, surabi, lontong, kupat, kue balok… 😀 iya, mereka semua terlahir dari satu sumber dengan nasi. Beras. Dan yang paling kebangetan lagi yaitu makan Bandros, surabi, kupat, lontong, kue balok pakai nasi 😀
Soal mie instan ini, semua juga sudah pada hapal baik buruknya. Banyak yang menyarankan untuk mengurangi konsumsi mie instan. Bahkan ada yang extreme melarangnya sama sekali.
Mie instan, makanan praktis. Siap saji. Rasanya berbagai macam. Ini yang bisa dikumpulkan.

image
Diambil dari fans page nya bu Atalia Kamil, istri walikota Bandung
image
Ini dari profile bbm teman...

Kalau ada rasa yang lain boleh dishare, ditambahkan. Mungkin ada rasa ingin nalapung atau rasa RASAIN LO!!

Dibalik kepraktisannya, makanan ini menyimpan satu hal. Yaitu sifat awet.
Kemasan mie instan yang 100% plastik akan awet, tidak bisa diurai oleh bumi. Sejak dibuang sampai nanti dia akan tetap. Malah banyak pula yang mengandung racun. Hei… tidak menutup kemungkinan karena peningkatan konsumsi makan makanan instan sebagai penyumbang bencana banjir. Karena sampah yang dihasilkannya.
Oke, dia awet dari sisi kemasan. Dari segi konten? Rasanya sudah bukan hal aneh kalau makanan instan cenderung mengandung pengawet yang banyak. tapi percayalah kadar pengawet yang tinggi rupanya tidak menjadikan kita bakal awet muda atau awet cantik. Malah sebaliknya. Mengundang berbagai penyakit sampai kanker.

Bisa jadi pengawet yang terkandung di dalamnya malah bisa bikin orang awet kalau marah, awet kalau bete. Awet kalau udah benci.

Jangan-jangan para pelaku sulit move on disebabkan karena konsumsi makanan ini yang berlebihan. Terus berkutat disana.

Jadi ingat lagi beberapa teman saya yang masih belum percaya kalau masa pilpres sudah usai tapi masih saja gontok-gontokan, saya jadi berpikir meraka itu karena kebanyakan makan mie instan. Mereka dulu anak kost pula…
Hubungannya silahkan cari tahu sendiri deh. Antara makanan instan dengan anak kost.

Karena kita kebayakan makan mie instan akhirnya pesta  yang tahun kemarin digelar sampai sekarang belum juga kelar. Cape deeeh…!!!
(bagi para supporternya-maksudnya)

woman empowerment

Perjuangan

Baca cerita selfie diposting emakgaoel keren-keren sekali. Ada yang selfie di Taj Mahal, ada yang dia atas truck (aih, kurang laki apa dia mak cik? Selfie di atas truck). Kereeen banget. Pasti akan banyak sekali foto selfie yang keren-keren. Terus apalah artinya aku ini sampai berani-beraninya ikutan ajang perlombaan bergengsi seperti ini?
Baiklah, akan aku ceritakan sesuatu…
Dan taraaaaaaa…… (backsound suara drum)

image

Menara Eiffel memang keren, jadi lambang kota Paris. Sebetulnya menara itu hendak dibangun di Barcelona, tapi ditolak terus dipindah ke Paris. Disana pun sebetulnya menara itu gak terlalu disukai sih, meskipun sekarang sering dijadikan penanda kota Paris. Tour Eiffel diresmikan tanggal 31 Maret 1889. Google bikin doodle nya tuh pada tanggal itu.
Sebagai bangunan yang fenomenal membuat banyak orang yang berfoto di menara yang nyaris dirubuhkan itu. Rasanya kurang afdol deh, kalau ke Paris gak foto-foto Eiffel. Sudah pasti itu mah.

Iya deh, itu cuman foto di monitor koq…. don’t worry gak akan ngaku-ngaku berfoto di sana 😀 Sebenarnya pengen juga lihat langsung. Lihat susunan rangka besi yang jadi simbol kota romantis . Tuh liat saja matanya mupeng gitu. Ya, semoga suatu saat bisa menyambangi kesana. Aamiin.

Jadi ini ceritanya aku selfie di ruang kerja. Tempat yang ditempuh dengan penuh perjuangan apalagi kalau hari Senin tiba. Habis long weekend pula. Sebuah perjuangan yang berat kawan… (ngusap jidat).
Jadi menurut aku tempat ini tak kalah keren, menguras banyak energi dan melibatkan emosi.

Proses selfie-nya pun sangat indah. Saat jam istirahat, sepulang sholat. Lirik kanan kiri dulu. Maklum jarang selfie, sekali selfie bisa mengundang komentar dari orang-orang tersayang.

image
Ini kelihatan lebih beradab 😀

Kertas Post it bertebaran biar bingkai monitor gak polos aja. Lol…
Ada kayu putih. Itu semacam aroma terapi, kalau ada aroma-aroma kurang sedap. Biar rileks jiwa dan raga. Pertolongan pertama untuk keadaan kurang menyenangkan lah.
Dan ingat 2 lakban gede itu bukan buat membungkam ibu boss yaaa…. itu cuman hiasan, kalau gak ada gelang. Lakban pun jadi.

Ah, sepertinya sekian dulu laporan selfie buat ajang bergengsi ini.
Semua ini terlaksana berkat dukungan smartfren

image

Cerita ini buat diikutkan selfie story…..

image

smartfren

woman empowerment

Ibu Susi (The One and Only Stunning entrepreneur)

Jika ada yang bertanya siapakah pengusaha panutan saya dalam berbisnis?

Jawabannya banyak sekali, karena setiap pengusaha itu unik. Mereka telah mengalami banyak halang-rintang untuk mewujudkan mimpinya. Berani mengambil langkah dan memutuskan untuk menjadi pemenang. Bahkan teman saya sekali pun, yang giat-aktif sekedar berjualan cendol, baju atau aksesoris. Meraka layak dijadikan contoh karena kegigihannya dalam berusaha. Begini-begini juga saya punya usaha sendiri. Saya membuat tas dan pernak-pernik berbau vintage. Desainnya terinspirasi dari trend yang terjadi pada tahun 1920. Hmm…, kalau penasaran trend mode seperti apa pada tahun itu, bisa kita intip di film Great Gatsby. Jadi kalau begitu saya termasuk pegusaha dong? *pengen diaku, ngarep-ngarep. Hehehehe… 😀

Jadi definisi pengusaha menurut saya pengusaha adalah orang-orang yang berusaha, seperti halnya pelukis adalah orang yang melukis, meskipun dia hanya jualan sendal jepit. Hehehehe dangkal sekali ya, definisinya.

Diantara sekian ribu orang yang menginspirasi saya untuk tetap tampil optimis (apalagi ketika mental sedang lesu, lemah, letih dan ingin teriak-teriak) ada satu tokoh yang membuat saya kagum setelah Don Vito Andolini Corleone beserta anaknya Michael Francis Rizzi Corleone. Ok, Ok saya tahu, mereka adalah tokoh fiktif karya Mario Puzo, meskipun ada selentingan Novel Godfather itu berdasarkan dari kisah nyata. Tapi percayalah saya bukan satu-satunya orang yang mengagumi mereka. 😉 Tokoh yang membuat kita menahan nafas karena terkagum-kagum itu adalah Ibu Susi. Menteri KKP, yang mencuat ke udara seperti pesawat-pesawat Susi Air yang membelah angkasa.

Kisah singkat beliau bisa langsung di-gooling, dimuat dimana-mana. Tengok ke wikipedia, disana bahkan disebutkan pula penghargaan yang pernah beliau raih.

Ibu Susi pribadi yang unik, saya mengenal beliau sebelum menjadi menteri, beberapa saat setelah Tsunami Aceh terjadi. Disana orang mulai melirik Ibu Susi ketika maskapainya lah yang pertama mendarat untuk menyalurkan bala bantuan. Setelah itu ada beberapa acara dimana beliau sebagai pembicaranya. Sepak terjang beliau, kegigihan beliau adalah tamparan bagi kami, kaum pengeluh yang melulu menyalahkan keadaan. Dan ketika beliau diberi amanah menjadi menteri, ah…, betapa riangnya hati ini. Bagi beliau bisnis bukan sekedar mencari profit. Kekayaan bukan banyak materi yang dikumpulkan, tapi bagaimana kita bisa bermanfaat untuk orang lain. Sebetulnya itu klise sih, tapi melihat sepak terjang ibu Susi kalimat itu bukan sekedar kata-kata tapi menjelma menjadi tingkah laku.

Jika dia sekedar kontroversi cari sensasi, mungkin pada saat alam menegur, beliau akan mengumpulkan dulu orang-orang para pencari berita sebelum mengirim bala bantuan.

Jika sekedar kontroversi dia tidak akan mencak-mencak, ngomel-ngomel mengapa ikan di negeri ini dicuri oleh orang lain, tanpa ada tindakan nyata.

Ibu Susi, engkau salau membuat kami mengagumi.

Postingan ini untuk diikut sertakan dalam Give away#1  www.chandra.im dan http://www.gabeart.com