Once upon a time, di sebuah cafe shop seputaran jalan Dago.
Berhubung perut saya masih menganut pola tradisional dan minum kopi itu berefek seperti melihat mantan.Bikin deg-degan dan baper tidak karuan. Jadi kegiatan saat itu saya hanya mendengarkan seseorang yang sedang ngutruk.
Sang Pengutruk mengatakan kalau sekarang ini, banyak yang ngaku-ngaku blogger. Padahal mereka cuma nulis se-iprit. Nulis asal-asalan. Tidak terpikirkan saya untuk mendebat apalagi menyerang balik beliau. Pasalnya saya juga pelaku nulis asal-asalan itu 😀 . Saya adalah seorang profesional amateurrrr. Seorang amatir yang profesional. Begitu juga urusan tulis-menulis yang sekarang medianya adalah blog. Bukan buku diary lagi.
Jadi sejak hari itu, meski blog saya itu bisa dikendalikan dengan semaunya. Isinya curhat kegalauan melulu, dan tentu saja saya belum pantas menyandang gelar blogger karena konten se-enak udel. Tetapi saya bertekad harus belajar bagaimana membuat blog yang baik dan benar. Setidaknya tidak jadi sumber ngutruk bagi orang lain.
Kesempatan itu tiba, pada tanggal 14 Mei 2016, bertempat di hotel Best Western Premier La Grande. Acara ini merupakan rangkaian tour di sepuluh kota.
Lanjutkan membaca “[RoadBlogBDG] : Pembelajaran bagi Seorang Blogger Amateur yang Profesional”