woman empowerment

Don’t Judge a Book by it cover. But, …

Ada beberapa fungsi turunan dari berbusana alias fashion. Selain menutup dan melindungi tubuh, beberapa fungsi pakaian sebagai berikut:

  1. Bisa memperlihatkan strata seseorang. Kalau jalan-jalan ke museum Sri Baduga di depan lapangan Tegalega Bandung, di sana ada foto yang memperlihatkan 3 jenis cara berpakaian yang melambangkan tingkat golongan di masyarakat Sunda bentukan kaum penjajah. Ada Menak, Somah dan Cacah.
  2. Satu adat kebiasaan yang berhubungan dengan kondisi di lingkungan sekitar. Cara berpakaian di kutub tentu berbeda dong dengan yang di pesisir.
  3. Bisa juga dipakai simbol perlawanan bahkan representasi dari sebuah kejadian di satu masa. Hmmm ini kira-kira contohnya apa coba?? *ngusap-ngusap dagu.
  4. Identifikasi dari satu kelompok (komunitas). Bahkan seseorang. Misalnya Mark Zuckenberg atau Steven Jobs yang sangat terkenal. Dan masih banyak lagi yang mudah dikenali dari cara berpakaiannya.
  5. Atau Sebagai alasan ketakwaan, seperti yang dituturkan oleh Pak Asep Mulyadi seorang pengusaha pakaian muslim. Dalaaam banget artinya.

Aih, serius benar nulisnya yaaa.. :D. Intinya bagi saya itu pakaian tidak sekedar menutup tubuh, tidak sekedar melindungi tubuh, tidak juga sekedar gaya, sekarang pakaian itu sudah menjurus pada kepribadian. Ya, memang betul ada kata pepatah don’t judge people by it cover but,  sering kali penampakan kita memberikan makna tersurat dan tersirat.  Lanjutkan membaca “Don’t Judge a Book by it cover. But, …”

woman empowerment

Uber : Safety Through Technology

Safety Through Technology. Ini serasa angin segara buat kami. Euuugh buat saya deng, sebagai pelaku yang malas untuk membawa kendaraan sendiri. Baik itu roda dua mau pun roda empat.

Sudah banyak orang membujuk serta merayu agar saya bisa membawa kendaraan sendiri. Sejauh ini saya tetap teguh, belum tergoda dan ternodai untuk bisa membawa kendaraan sendiri. Sebetulnya alasannya sedikit traumatis (baca: drama :D) mengapa saya emoh membawa kendaraan sendiri. Alasan lain-lainnya sih, bisa dibuat. Dari mulai alasan mulia untuk meringankan beban bumi untuk mengurangi emisi karbon. Hingga alasan yang bersifat alibi. Soalnya kalau bisa berkendara, ada kemungkinan saya naik pangkat menjadi kurir yang sewaktu-waktu dimintai tolong mengantarkan sesuatu atau seseorang. Lanjutkan membaca “Uber : Safety Through Technology”

woman empowerment

Sekolah dan Takdir 4 Tahun

Satu-satunya alasan yang saya ingat dulu, mengapa memilih sekolah kejuruan adalah karena kedua teman gerot saya masuk sekolah kejuruan. Mr. T dan Mr. B.

Mereka memang keren, dari dulu hingga sekarang. Keputusan mereka melanjutkan ke sekolah kejuruan favorit di Cimahi kayaknya didukung oleh banyak pihak. Selain faktor sekolah kejuruan favorit itu sendiri yang telah mencetak banyak orang sukses.

Sayangnya keinginan saya untuk masuk ke sekolah kejuruan di Cimahi itu tidak mendapat dukungan dari orang tua. Alasanya, sekolah di sana itu 4 tahun. Jadi kalau mau mencari sekolah kejuruan cari yang lain saja. Dan baru setelah lulus, berkat penyelidikan yang tidak direncanakan ternyata alasan orang tua tidak mengizinkan untuk melanjutkan bersekolah di sana adalah demi melindungi saya karena saya tomboy. Jadi kalau sekolah di sana, Orang tua khawatir kelakuan saya tambah menjadi-jadi. Jadi Tomboy pastinya, bukan jadi cinderella. Lanjutkan membaca “Sekolah dan Takdir 4 Tahun”