Familie

Minggu Pagi di Museum Sri Baduga

Minggu pagi, mentari masih tertutup awan. Jalan Caringin, Kopo dan sekitarnya masih lengang. Terlihat beberapa angkot ngetem di pengkolan.

Orang-orang lebih memilih berlari atau bersepeda menuju lapangan Tegalega. Saya bersama Gita terjebak di salah satu angkot yang ngetem dekat perempatan Kopo. Beberapa meter dari pintu keluar terminal Leuwi Panjang. Perempatan itu, entah post ke berapa untuk dijadikan tempat ngetem. Ajaibnya, selain ngetem, kami berdua dipaksa untuk mendengarkan ocehan Mamang angkot. Beliau curhat betapa Pemimpin sekarang. Gak adil. Tidak ada keberpihakan. Masa bikin trayek baru lagi. Bis kota lagi, ongkosnya lebih murah lagi. Pakai AC lagi. Dan lagi, dan lagi.

Aaaaah, tapi ma’af Mamang, saya justru menyambut gembira trayek baru itu. Mungkin Bapak pemimpin berpihak kepada rakyat jelita yang suka menderita karena transportasi umum.  Lanjutkan membaca “Minggu Pagi di Museum Sri Baduga”

woman empowerment

Berutang

Beberapa hari kemarin saya membaca postingan yang sedang viral di media sosial. Postingan mengenai seseorang yang mencoba menagih utang lalu dibuat tak berdaya. Cerita itu dilengkapi dengan potongan percakapan whatsapp. Kalau membaca potongan-potongan percakapannya pasti geram lah. Membuat kita tertawa getir.  Atau malah mungkin kita pernah berada dalam posisi seperti itu, jadi tahu betul rasanya (diposisi orang yang ditagih??? No, tentu bukan yang itu atuh yaaah maksudnya…). Lanjutkan membaca “Berutang”